ANTROPOLOGI
Proses Belajar Kebudayaan
Melalui Cara Internalisasi, Sosialisasi, dan Enkulturasi
1.
Internalisasi
a. Proses
Panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper meninggal.
b. Dimana
dia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, Hasrat nafsu,
serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
c. Dari
hari ke hari dalam kehidupannya, bertambahlah pengalaman seorang manusia
mengenai bermacam-macam perasaan baru
2. Sosialisasi
a. Proses
individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan
dalam interaksi dengan segala macam individu di sekelilingnya yang menduduki
beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
b. Proses
sosialisasi yang terjadi tentu saja berbeda-beda satu sama lainnya. golongan
sosial yang satu dengan yang lain atau dalam lingkungan sosial dari berbagai
suku bangsa di Indonesia atau dalam lingkungan sosial bangsa-bangsa lain di
dunia.
3. Enkulturasi
a. Seorang
individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat
istiadat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kehidupannya.
b. Sejak
kecil proses ini sudah mulai tertanam dalam alam pikiran warga suatu
masyarakat. Mula-mula dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya,
kemudian teman-teman bermainnya. Seorang inidivu akan belajar meniru berbagai
macam tindakan. Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi pola yang
mantap dan norma yang mengatur tindaknnya “dibudayakan”.
Proses Penyebaran dan
Perkembangan Kebudayaan Melalui Difusi
Ada
dua kategori proses atau mekanisme difusi, antara lain :
a. Difusi
Langsung
Terjadi ketika dua budaya sangat dekat satu sama lain,
menghasilkan perkawinan, perdagangan, dan bahkan peperangan antar dua budaya
tersebut. Difusi langsung adalah umum pada zaman kuno, ketika sekelompok kecil
manusia tinggal di permukiman yang berdampingan.
b. Difusi
Tidak Langsung
Terjadi ketika sifat-sifat diturunkan dari satu budaya
melalui perantara ke budaya lain, tanpa adanya kontak langsung dari kedua
budaya tersebut. Difusi tidak langsung adalah umum di dunia saat ini karena
media massa dan penemuan internet.
Perubahan Kebudayaan karena Pengaruhh Kebudayaan Asing
Melalui Akulturasi, Asimilasi, Inovasi, dan Revolusi
1.
Akulturasi
Hingga
unsur kebudayaan asing itu dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
masyarakat. Cepat atau lambatnya unsur kebudayaan asing dapat diterima kelompok
masyarakat bergantung kepada cara masuk dari budaya tersebut.
2.
Asimilasi
Proses
perbuhanan sosial dengan bentuk asimilasi ini merupakan usaha untuk mengurangi
perbedaan antar golongan masyarakat guna mencapai suatu tujuan demi kepentingan
bersama.
3.
Inovasi
Pemasukan
atau pengenalan hal-hal baru, pembaruan, penemuan baru yang berbeda dari yang
sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
4.
Revolusi
Perubahan
revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat, dapat
direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya.
Contoh Tentang Perubahan Kebudayaan Tersebut
a. Internalisasi
Mengenai internalisasi budaya dapat kita lihat pada zaman sekarang,
dimana kecenderungan pemuda dan pemudi mayoritas mencintai kebudayaan Korea.
Segala apa yang dilakukannya ingin mencontoh pada apa yang dilihatnya.
b. Sosialisi
Proses sosialisai juga sering terjadi di lingkungan
masyarakat, misalnya ketika berdiskusi dengan tetangga, melakukan kerja bakti
bersama, semua ini merupakan proses sosialisasi.
c. Enkulturasi
Prilaku yang dilakukan Suku Baduydalam menutup perkembangan
dan pengaruh globalisasi. Mereka banyak menganggap bahwa pengaruh dunia luar
akan dapat memberikan dampak negative, tidak akan ada dampak positif yang di
dapatkannya. Keadaan ini terus menerus di tanamkan dari genarasi ke generasi,
maka suatu kewajaran jika kebudayaan tidak menerima perkembangan zaman inilah
menjadi pengaruh besar dalam terbentuknya enkulturasi di dalam masyarakat
Baduy.
d. Difusi
Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia
dilakukan melalui teknik imitasi atau meniru. Misalnya penyebaran agama Islam
yang dilakukan melalui media perdagangan, yang disertai dengan cara berdagang
yang jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru oleh
masyarakat.
e. Asimilasi
Pernikahan atau perkawinan camouran dalam konteks ini
adalah beda etnis atau ras bukan merajuk pada hal biologis. Misalnya, orang
Jawa menikah dengan orang Bali atau juga sebaliknya.
f. Akultrasi
Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahsa
Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan Bahasa Jawa.
g. Inovasi
Pakaian perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja
terjadi. Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun,
seiring dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit
demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan
menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu.
h. Revolusi
Program keluarga berencana yang mampu mengubah
pandanganmasyarakat untuk mengurangi junlah kelairan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar