Minggu, 22 Desember 2019


ANTROPOLOGI

Konsep suku bangsa dan daerah kebudayaan
a.    Konsep suku bangsa
Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaan dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Kesadaran dan identitas tersebut diperkuat akan kesatuan bahasa yang digunakan, serta dengan kesatuan kebudayaan yang timbul karena suatu ciri khas darri suku bangs aitu sendiri bukan karena pengaruh luar.
b.    Konsep daerah kebudayaan
Daerah kebudayaan merupakan suatu penggabungan atau penggolongan dari suku-suku bangsa yang dalam masing-masing kebudayaannya beraneka ragam dengan mempunyai beberapa unsur yang serupa.
Makna penggolongan ras, bahasa dan kebudayaan etnik
1.    Penggolongan ras
a.    Membantu penyelidikan.
b.    Dapat membedakan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
2.    Penggolongan bahasa
a.    Membedakan bahasa disetiap sukunya.
b.    Ciri setiap bahasa disetiap sukunya.
3.    Penggolongan kebudayaan etnik
Kelompok etnik, etnis atau suku bangsa adalag suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan siri-siri biologis.
Latar belakang dan kenyataan masyarakat majemuk
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai macam karakteristik kebudayaan baik perbedaan dalam bidang etnis, golongan, agama, tingkat sosial yang tinggal dalam suatu komunitas tertentu. kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari kelompok-kelompok suku, agama, daerah ras yang beraneka ragam merupakan ciri khas masyarakat Indonesia.
Asal masyarakat majemuk
a.    Faktor Geodrafis
Letak Nusantara yang strategis yaitu berada di antara dua benua, juga dua samudera, yang sangat berpengaruh terhadap adanya keberagaman budaya yang terdapat di Indonesia.
b.    Pengaruh kebudayaan asing
Adanya globalisasi memungkinkan masyarakat Indonesia untuk terbuka menerima segala budaya dari luar.
c.    Perbedaan iklim
Orang yang tinggi di dataran tinggi, karena daerah yang tempat tinggalnya beriklim dingin biasanya cenderung lebih sabar. Orang yang bertempat tinggal di pesisir yang beriklim panas, kadang lebih mudah terbawa emosi.
Makna pluralitas dalan konteks ke-Indonesiaan dan ke-Islaman
a.    Pluralisme Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pluralism Indonesia yang harus terus ditanam di setiap inividu warga neegara di tengah diferensiasi sosial di berbagai lapisan masyarakat.
b.    Pluralisme Islam
Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan toleran kepada pemeluk agama lain adalah mutlak untuk dijalankan, sebagai bagian dari keberagaman.

Jumat, 13 Desember 2019


PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

Kearifan Lokal yang Ada di Indonesia
1.    Hutan Larangan Adat (Riau)
Adapun tujuan dari bentuk kearifan local ialah agar masyarakat sekitar bersama-sama dapat melestarikan hutan disana, dimana ada peraturan untuk tidak boleh menebang pohon di hutan tersebut dan akan dikenakan denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp 6.000.000,- jika melanggar.

2.    Awig-awig (Lombok Barat dan Bali)
Awig merupakan aturan adat yang menjadi pedoman untuk bertindak dan bersikap terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan didaerah Lombok Barat dan Bali.

3.    Cingcowong (Sunda)

Adapun makna dari Cingcowong ialah merupakan sebuah upacara untuk meminta hujan, tradisi Cingcowong ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Luragaung guna untuk melestarikan budaya serta menunjukan bagaimana suatu permintaan kepada yang Maha Kuasa apabila tanpa adanya patuh terhadap perintah sang Maha Kuasa.

4.    Bebie (Muara Enim – Sumatera Selatan)

Merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar pemanenan padi cepat selesai, dan setelah panen selesai akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang sukses.

5.    Sasi (Maluku)

Sasi merupakan aturan adat yang dijadikan pedoman pada warga Maluku yaitu dalam mengelola lingkungan atau lahan, termasuk tuntunan pemanfaatan sumber daya alam.

6.    Repong Damar (Krui – Lampung Barat)

Repong (Hutan Damar) merupakan suatu model pengelolaan lahan dari bekas lading yang dijadikan dalam bentuk wanatani. Yang telah dikembangkan oleh masyarakat pribumi Krui di Lampung Pesisir Barat, yaitu menanam laham dari bekas lading dengan berbagai jenis dari tanaman, antaranya adalah karet, dan durian.

7.    Moposad dan Moduduran (Bolaang Mongondow – Sulawesi Selatan)

Moposad dan Moduduran merupakan pranata tolong menolong yang penting untuk menjaga keserasian lingkungan.

8.    Rimba Kepungan sialang (Melayu – Riau)

Adapun dari masyarakat melayu masih banyak mengenal tentang pembagian hutan tanah yaitu terdiri pada 3 bagian, tanah perladangan, rimba larangan, rimba simpanan (hak ulayat), dan rimba kepungan sialang.




ANTROPOLOGI

Proses Belajar Kebudayaan Melalui Cara Internalisasi, Sosialisasi, dan Enkulturasi
1.    Internalisasi
a.    Proses Panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper meninggal.
b.    Dimana dia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, Hasrat nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
c.    Dari hari ke hari dalam kehidupannya, bertambahlah pengalaman seorang manusia mengenai bermacam-macam perasaan baru
2.    Sosialisasi
a.    Proses individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
b.    Proses sosialisasi yang terjadi tentu saja berbeda-beda satu sama lainnya. golongan sosial yang satu dengan yang lain atau dalam lingkungan sosial dari berbagai suku bangsa di Indonesia atau dalam lingkungan sosial bangsa-bangsa lain di dunia.
3.    Enkulturasi
a.    Seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kehidupannya.
b.    Sejak kecil proses ini sudah mulai tertanam dalam alam pikiran warga suatu masyarakat. Mula-mula dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian teman-teman bermainnya. Seorang inidivu akan belajar meniru berbagai macam tindakan. Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi pola yang mantap dan norma yang mengatur tindaknnya “dibudayakan”.

Proses Penyebaran dan Perkembangan Kebudayaan Melalui Difusi
Ada dua kategori proses atau mekanisme difusi, antara lain :
a.    Difusi Langsung
Terjadi ketika dua budaya sangat dekat satu sama lain, menghasilkan perkawinan, perdagangan, dan bahkan peperangan antar dua budaya tersebut. Difusi langsung adalah umum pada zaman kuno, ketika sekelompok kecil manusia tinggal di permukiman yang berdampingan.
b.    Difusi Tidak Langsung
Terjadi ketika sifat-sifat diturunkan dari satu budaya melalui perantara ke budaya lain, tanpa adanya kontak langsung dari kedua budaya tersebut. Difusi tidak langsung adalah umum di dunia saat ini karena media massa dan penemuan internet.

Perubahan Kebudayaan karena Pengaruhh Kebudayaan Asing Melalui Akulturasi, Asimilasi, Inovasi, dan Revolusi
1.    Akulturasi
Hingga unsur kebudayaan asing itu dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan masyarakat. Cepat atau lambatnya unsur kebudayaan asing dapat diterima kelompok masyarakat bergantung kepada cara masuk dari budaya tersebut.
2.    Asimilasi
Proses perbuhanan sosial dengan bentuk asimilasi ini merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat guna mencapai suatu tujuan demi kepentingan bersama.
3.    Inovasi
Pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaruan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
4.    Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat, dapat direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya.

Contoh Tentang Perubahan Kebudayaan Tersebut
a.    Internalisasi
Mengenai internalisasi budaya dapat kita lihat pada zaman sekarang, dimana kecenderungan pemuda dan pemudi mayoritas mencintai kebudayaan Korea. Segala apa yang dilakukannya ingin mencontoh pada apa yang dilihatnya.
b.    Sosialisi
Proses sosialisai juga sering terjadi di lingkungan masyarakat, misalnya ketika berdiskusi dengan tetangga, melakukan kerja bakti bersama, semua ini merupakan proses sosialisasi.
c.    Enkulturasi
Prilaku yang dilakukan Suku Baduydalam menutup perkembangan dan pengaruh globalisasi. Mereka banyak menganggap bahwa pengaruh dunia luar akan dapat memberikan dampak negative, tidak akan ada dampak positif yang di dapatkannya. Keadaan ini terus menerus di tanamkan dari genarasi ke generasi, maka suatu kewajaran jika kebudayaan tidak menerima perkembangan zaman inilah menjadi pengaruh besar dalam terbentuknya enkulturasi di dalam masyarakat Baduy.
d.    Difusi
Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan melalui teknik imitasi atau meniru. Misalnya penyebaran agama Islam yang dilakukan melalui media perdagangan, yang disertai dengan cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat.
e.    Asimilasi
Pernikahan atau perkawinan camouran dalam konteks ini adalah beda etnis atau ras bukan merajuk pada hal biologis. Misalnya, orang Jawa menikah dengan orang Bali atau juga sebaliknya.
f.     Akultrasi
Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahsa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan Bahasa Jawa.
g.    Inovasi
Pakaian perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu.
h.    Revolusi
Program keluarga berencana yang mampu mengubah pandanganmasyarakat untuk mengurangi junlah kelairan anak.

Minggu, 08 Desember 2019


PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
1.    Perhatian dan Usaha Penanggulangan Lingkungan
Dalam menjaga kelestarian di bumi ini perlu digunakan dan diikuti prinsip reduce, reuse, dan recycle (mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang) dalam setiap aktivitas.
2.    Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup perlu terus ditingkatkan melalui penyuluhan, penerangan Pendidikan, penegakan hukun disertai pemberian rangsangan atau motivasi atas peran aktif masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup.
3.    Partisipasi Kelompok-kelompok Masyarakat
Diharapkan masyarakat akan mendorong adanya kader-kader perintis dalam lingkungan hidup yang lahir dari kalangan generasi muda sehingga pembangunan yang berkelanjutan ini sejalan pula dengan terpeliharanya kelestarian lingkungan.
4.    Penegakan Hukum dan Peranan Pemerintah
Undang-undang sebenarnya juga sudah mengaur adanya sangsi bagi pencemaran lingkungan hidup namun dalam pelaksaannya sering kurang tegas. Peranan pemerintah sangat penting untuk bertindak tegas dalam pengawasan pembangunan.

Jumat, 06 Desember 2019


ANTROPOLOGI

Pengertian Adat istiadat, Norma dan Hukum
§  Adat Istiadat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu kelompok. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kehancuran yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang.
§  Norma adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma juga dapat diartikan sebagai tatanan atau pedoman yang diciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau manusia wajib tunduk pada peraturan tersebut.
§  Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

Hakikat Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya
Masalah Dasar Dalam Hidup
Orientasi Nilai Budaya
Hakikat Hidup (HK)
Hidup itu buruk.
Hidup itu baik.
Hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup menjadi baik.
Hakikat Karya (HK)
Karya itu untuk nafkah hidup.
Karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dan lain-lain.
Karya itu untuk menambah karya.
Persepsi Manusia Tentang Waktu (MW)
Orientasi ke masa kini.
Orientasi ke masa lalu.
Orientasi ke masa depan.
Pandangan Manusia Terhadap Alam (MA
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat.
Manusia menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hakikat Hubungan Manusia dengan Sesamanya (MM)
Orientasi kolateral (Horizontal). Rasa ketergantungan  kepada sesamanya (berjiwa gotong royong)
Orientasi vertical, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat.
Individualism menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri


Karakteristik Kebudayaan
§  Karakteristik kebudayaan adalah keistimewaan atau ciri khas yang membantu dalam pengenalan sebuah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat melalui proses pembelajaran.
Macam-macam karakterisktik :
a.    Adaptif
      Suatu kebudayaan merupakan mekanisme dalam mempertahankan pola kehidupan.
b.    Dipelajari
      Kebudayaan didapat dari proses pembelajaran untuk berbudaya, karena secara naluriah saja manusia akan hidup tanpa sebuah kebudayaan.
c.    Berubah
      Kebuyaan berkembang dan dinamis setiap ssat, tergantung waktu dan tempat berlangsungnya kebudyaan.
d.    Tidak disadari oleh masyarakat
      Penganut sebuah kebudayaan tidak sadar bahwa sirinya berada dalam pola kebudayaan tersebut, karena kebudayaan tersebut telah melekat dalam dirinya.
e.    Tidak diketahui secara keseluruhan
      Semua masyarakat tidak ada yang mengetahui secara keseluruhan suatu kebudayaan, hanya saja yang diketahui berupa fakta-fakta sosial.
f.     Memberikan dan membatasi pola tingkah laku
      Kebudayaan memberikan jarak dalam interaksi dan membatasi pola tingkah laku masyarakatnya.
g.    Tidak bertahan lama disuatu daerah terpencil
      Kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang terpencil, dengan faktor penyebab kurangnya proses regenerasi di masa yang akan dating.
h.    Dibagikan
      Suatu kebudayaan merupakan kumpulan prinsip dan keyakinan baik, sehingga manusia tersebutt akan berusaha melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia lain.

Minggu, 01 Desember 2019


ANTROPOLOGI

Peradaban Kuno yang Ada di Dunia
1.    Pyramida of Giza
      Piramida Mesir memiliki eksterior yang halus dan mencapai ketinggian 481 kaki. Para arkeolog mengatakan butuh waktu sekitar 20 tahun untuk membangun Piramida besar ini dan menjadi salah satu bukti untuk menghormati Raja Firaun kala itu.
2.    Lighthouse of Alexandria  
Mercusuar Alexandria dibangun sekitar 280 SM dan memiliki tinggi sekitar 400 meter. Mercusuar ini menjaga kota di pelabuhan Mesir Kuno. Bangunan mercusuar ini menjadi salah satu bangunan tertinggi di dunia.
3.    Colossus of Rhodes
      Patung besi Dewa Matahari bernama Helios ini dibangun di kota Yunani Rhodes sekitar 280 SM. Patung ini dikenal sebagai monument perang yang memiliki tinggi 100 kaki atau kira-kira setinggi Patung Liberty. Sayang nya monumen ini runtuh ketika gempa bumi pada 226 SM.
4.    Mausoleum at Halicarnassus
      Dibangun sekitar 350 SM di Bodrium, barat daya Turki. Mausoleum disebut sebagai makam Mausolus dan dirancang oleh penguasa Persia. Sayangnya, struktur bangunan ini rusak oleh gempa bumi sekitar abad ke 12/15.
5.    Temple Artemis at Ephesus
      Kuil Artemis terletak di dekat Selcuk, Turki. Bangunan ini dibangun sekitar abad 550 SM dan dihancurkan sekitar abad 268 SM oleh invansi god.
6.    Stat of Zeus at Olympia
      Dibangun sekitar abad 435 SM okeh pematung Phidas. Patung emas dengan tambahan gading dan kayu ini berdiri setinggi 40 kaki. Uniknya, dewa Yunani bernama Zeus duduk di atas takhta cedar. Sayangnya, patung inni hancur pada abad ke-5.
7.    The Hanging Garden of Babylon
      Taman Gantung Bable yang terletak di Irak ini dibangun oleh Raja Babilonia Nebukadnezar sekitar abad 600 SM.