Jumat, 25 Oktober 2019

PENGANTAR SOSIOLOGI

       Pada minggu malam (20/11/2019) hingga senin dini hari (21/11/2019) terjadi angin kencang di Pangelangan, Kabupaten Bandung yang berdampak pada banyaknya rumah dan pohon yang tumbang.
   
       Angin tersebut berasal dari pusat tekanan tinggi (1020 mb) di sekitar Samudra Hindia sebelah barat Australia menuju ke tekanan rendah (1005 mb) di Samudra Hindia sebelah timur Afrika, yang umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat ini masih didominasi oleh angin dari arah Timur hingga Tenggara.
         
       Terdapat Typhoon Negouri (980 mb) di Samudra Pasifik sebelah Timur laut Filipiba dan TS Bualoi di Samudra Pasifik sebelah Timur Filipina, yang menyebabkan perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara wilayah BBS (bumi bagian selatan) dan BBU (bumi bagian utara) tersebut yang mengakibatkan terbentuknya lintasan arus kecepatan angin yang kencang dalam jalur sempit di atmosfer (jetstrem)

Ulasan di atas di ambil dari berita dibawah ini : 

Kamis, 24 Oktober 2019


ANTROPOLOGI

Pengertian Evolusi Biologi
            Perubahan pada sifat – sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan – perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama yaitu ; variasi, reproduksi, dan seleksi.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Evolusi
            Beberapa faktor yang menyebabkan evolusi, diantaranya :
1.    Perkawinan Tak Acak
Kenyataannya, secara alami tidak ada perkawinan yang benar – benar acak. Perkawinan secara umum dipengaruhi oleh faktor pilihan. Contoh, secara naluriah burung merak betina akan memilih merak jantan yang memiliki bulu ekor besar dan indah. Begitupun manusia yang akan cenderung mengembangbiakan hewan atau tanaman yang bagus dan menguntungkan,
2.    Migrasi
Ketika inidividu meninggalkan pupulasi atau emigrasi, maka ia akan membawa alel keluar, begitupun sebaliknya. Hal ini yang kemudian berpotensi menghasilkan alel baru. Pergerakan alel antar populasi inilah yang disebut sebagai alel gen. artinya, migrasi menyebabkan terjadinya varias sifat dalam populasi.
3.    Hanyutan Genetik
Ketika sebagian anggota populasi terpisah dari populasi besar atau pun kawin dengan antar populasi mereka, maka frekuensi alel akan berubah. Perubahan dari frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar inilah yang disebut sebagai hanyutan genetik.
4.    Seleksi Alam
Perubahan inilah yang kemudia berpotensi mengakibatkan evolusi. Sebab, ketika mengahadapi perubahan ini, organisme mungkin akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkunagan baru dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemungkinan lain, organisme tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru dan kemudian akan mati atau pindah ke daerah lain yang tidak mengalami perubahan lingkungan.
5.    Mutasi
Mutase ini biasa terjadi pada semua organisme dan merupakan sumber dari adanya varriasi hereditas. Ketika ada ada beberapa gen yang bermutasi, maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen. mutase jadi bahan mentah evolusi, karena untuk bias bertahan dari seleksi alam, populasi harus memiliki variasi genetic yang tinggi, dengan adanya mutase maka dapat terbentuk spesies baru yang adaptif, memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas, dan lainnya.
6.    Rekombinasi dan Seleksi
Rekombinasi gen ini biasa terjadi melalui perkawinan sehingga reproduksi seksual menjadi faktor penting dalam proses evolusi.

Cara Gen Menurunkan/mewariskan Ciri – ciri Manusia
            Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika. Sifat – sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian ini tesl (nucleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom, yang merupakan benang – benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan, yang di dalamnya terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen, dan gen berfungsi sebagai penentu sifat – sifat suatu mahkluk hidup. Kromoson dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.

Proses Terjadinya Asal – Usul Manusia Berdasarkan Teori Evolusi
            Evolusi manusia, Antropogenis, atau Homonisasi merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya Homo Sapiens. Penamaan Homo Sapiens ini pertama kali di berikan oleh Carolus Linnaeus 1707 – 1778, seorang ahli botani dari Swedia.
            Penemuan – penemuan fosil berdasarkan argument tertentu tidak menjadi para ahli bersepakat untuk menarik kesimpulan bahwa manusia sekarang ini Homo Sapiens telah berasal dari makhluk yang telah berfosil. Genus Homo Sapiens  yang telah punah antara lain Homo Neanderthalensis secara otonomis paling dekat dengan Homo Sapiens. Sehubungan dengan hal itu beberapa ilmuan mengeukakan bahwa Homo Neanderthalensis dan jenis manusia yang hidup sekarang nama latinnya adalah homo Sapiens.
            Jika kita mengikuti teori evolusi biologis bahwa makhluk – mahkluk hidup berkembang dari makhluk – makhluk yang lebih sederhana, akan tetapi tidak berarti bahwa semua makhluk yang sedehana menjadi nenek moyang makhluk yang lebih tinggi tingkatnya. Teori evolusi biologis hanya menyimpulkan bahwa kera – kera yang masih hidup di waktu ini dan manusia telah berkembang pada jalan perkembangan yang berbeda, sekalipun mungkin berasal dari perkembangan evolusi mahkluk hidup pra-sejarah yang sama.
            Menurut ilmuan Charles Darwin dalam menggunnakan teorinya terhadap manusia, beliau menyatakan bahwa manusia berasal dari nenek moyang yang sama yakni monyet. Charles Darwin menekankan bahwa diantara kera atau simphanse yang masih hidup di zaman ini berasal dari nenek moyang yang menurunkan manusia, hanya saja perubahan evolusinya kea rah yang berlainan.
            Pada akhir bukunya “The Origin of Spesies”, 1859 mengatakan ; “much light will be thrown on the origin of man and his history”. Dan dalam bukunya kemudia “The Descent of Man”,  1871 Charles Darwin benar -benar tidak dapat menjelaskan dengan pasti nenek moyang manusia dan hingga kini sebenarnya asal – usul manusia belum jelas benar sebagaimana kebanyakan dikirakan orang.

Kamis, 17 Oktober 2019


ANTROPOLOGI

Ciri – ciri Ras yang ada di Dunia
1.    Ras Mongoloid (Berkulit Kuning)
Ras manusia yang sebgaia besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai Timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, disebut ‘berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
a.    Ciri – ciri Ras Mongoloid :
·         Rambut berwarna hitam dan lurus,
·         Bercak mongol pada saat lahir,
·         Lipatan pada mata yang seringkali disebut sipit,
·         Selain itu anggota ras manusia ini sering juga lebih kecil dan pendek dari pada ras Kaukasoid.
b.    Ras Mongoloid meliputi :
·         Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia tengah, dan Asia Timur).
·         Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan).
·         American Mongoloid (penduduk asli Amerika).
·         Penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia.


2.    Ras Negroid (Berkulit Hitam)
Ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di wilayah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak yang mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Anggota ras negroid biasa disebut “berkulit hitam”, akan tetapi anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras menusia ini
a.    Ciri – Ciri Ras Negroid :
·         Berkulit hitam,
·         Berambut keriting,
·         Bibir tebal.
b.    Ras Negroid meliputi :
·         African Negroid (Benua Afrika),
·         Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipa),
·         Melanesian (Papua dan Melanesia).

3.    Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
Ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting, dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras kaukasoid.
a.    Ciri- ciri Ras Kaukasoid :
·         Berkulit putih kemerahan,
·         Rambut bergelombang,
·         Contohnya penduduk asli wilayah eropa, sebagian Afrika, dan Asia.
b.    Ras Kaukasoid meliputi :
·         Nordic (Eropa Utara, sekitar laut Baltik),
·         Alpine (eropa Tengah dan eropa Timur),
·         Mediteranian 9sekitar Laut Tengah, Afrika utara, Armenia, Arab, dan Iran)
·         Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka).

Jumat, 11 Oktober 2019


PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

Alasan Mempelajari Program Studi Ilmu Lingkungan
Alasan saya, mengapa saya ingin belajar di program studi ilmu lingkungan ini tidak lain saya ingin memperbaiki lingkungan Indonesia terutama yang ada disekitar lingkungan rumah saya, dan memperdalam ilmu tentang apa-apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar.

Contoh Tragedy Of The Commons yang Terjadi di Indonesia
Terdapat sebuah sungai yang jika dilihat telah dibendung, dan terlihat sekali beberapa orang silih berganti untuk berburu ikan dengan alat yang mereka bawa sendiri baik alat pancing atau jala, bahkan ada yang membawa alat setrum listrik untuk memperoleh ikan yang mereka inginkan.
Jika kita cermati dengan apa yang akan terjadi selanjutnya adalah pasti akan timbul konflik diantara orang-orang tersebut dan mengurangi populasi ikan yang ada di sungai tersebut jika mereka terus menerus melakukan hal itu dan tidak berfikir akan dampak yang akan terjadi selanjutnya. Dan mereka tida ada keinginan untuk mengubah apa yang telah terjadi terhadap lingkungannya malah membiarkannya begitu saja.

Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Air, Tanah, Udara, Tumbuhan dan Hewan.
1.    Air
Terdapat pada Q.S Al-Baqarah ayat 164
Yang artinya : “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti”.
2.    Tanah
Terdapat pada Q.S Al-Baqarah ayat 71
Yang artinya : “Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan (perintah) itu”.
3.    Udara
Terdapat pada Q.S Al-A’raaf ayat 57
Yang artinya : “Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
4.    Tumbuhan
Terdapat pada Q.S Al-Baqarah ayat 61
Yang artinya : “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas”.
5.    Hewan
Terdapat pada Q.S Al-Baqarah ayat 173
Yang artinya : “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Kamis, 10 Oktober 2019



ANTROPOLOGI

A.   Fase-fase Perkembangan Antropologi
1.    Fase Pertama (Sebelum Tahun 1880)
Sekitar abad ke 15-16 bangsa eropa mulai berlomba untuk menjelajahi dunia, dimulai dari Afrika, Amerika,dan Asia. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan. Dalam tulisan itu terdapat berbagai pengetahuan berupa diskipsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, dan ciri fisik darri beragam suku.
2.    Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)
Pada masa ini tulisan itu di susun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berfikir evaluasi masyarakat pada saat itu. Masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan dan lama. Dan mereka menganggap jika bangsa-bangsa selain Eropa itu primitif yang tertinggal dan hanya bangsa Eropalah yang tinggi kebudayaannya.
3.    Fase Ketiga (Awal Abad ke-20)
Maka ilmu antropologi sebagai ilmu yang justru mempelajari bangsa-bangsa di daerah diluar Eropa itu. Berkaitan dengan dikembangkan pemahaman bahwa mempelajari bangsa diluar Eropa itu penting karena bangsa itu pada umumnya masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks.
4.    Fase Keempat (Sesudah Tahun 1930)
Bertambahnya pengetahuan yang lebih teliti dan ketajaman dalam metode ilmiahnya sangat mengesankan. Perkembangan yang pesat ini mengakibatkan hilangnya sedikit demi sedikit masyarakat yang primitif dan kenudayaan kuno. Dimasa ini antropologi berperan dalam dua hal yakni, dalam bidang akademik dan praktis.

B.   Tujuan Akademis dan Tujuan Praktis Kajian Antropologi
1.    Tujuan Akademis
Berusaha untuk mencapai pengertian manusia dengan mempelajari keragaman bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.
2.    Tujuan Praktis
Mempelajari, memahami dan membangun masyarakat suku bangsa.

C.   Hubungan Antropologi dengan Ilmu-ilmu lain
1.    Ilmu Geologi
Bantuan ilmu geologi yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya.
2.    Ilmu Sejarah
Seperti kajian tentang sejarah lokal, sistem kepercayaan, agama, dan folklore dalam masyarakat tersebut.
3.    Ilmu Arkeologi
Karena bersama-sama berusaha mereka ulang tentang kebudayaan manusia.
4.    Ilmu Politik
Untuk memahami latar belakang dan adat istiadat suku bangsa itulah, maka metode analisa antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politi, untuk mendapat pengertian mengenai tingkah laku dari partai politik yang sedag dipelajarinya.
5.    Ilmu kesehatan Masyarakat
Ilmu antropologi juga dapat memberi kepada dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan hidup diberbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode dan cara-cara untuk segera mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan adat-istiadat.
6.    Ilmu Geografi
Di antara beraneka macam bentuk yang hidup dibumi berupa flora dan fauna itu, ada makhluk manusia yang sebaliknya beraneka warna sifatnya diberbagai daerah di muka bumi itu.
7.    Ilmu Ekonomi
Dalam banyak negara di mana penduduk pendesaannya lebih banyak jumlahnya dari pada penduduk kotanya, terutama di luar daerah kebudayaan Ero-Amerika, kekuatan, proses, dan hokum-hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonominya sangat di pengaruhi system kemasyarakatannya, cara berpikir, pandangan sikap hidup dari warga masyarakat pedesaan tadi.

D.    Pentingnya Spesialisasi dalam Bidang Kajian Antropologi
1.    Antropologi Pembangunan (Development Anthropology)
Yang menggunakan metode-metode, konsep dan teori antropologi untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat desa, masalah petani terhadap teknologi baru dan sebagainya.
2.    Antropologi Pendidikan (Educational Anthropology)
Untuk membantu mereka dalam hal meneliti atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, tentang sakit, terhadap dukun, terhadap obat-obatan tradisional, tentang kebiasaan-kebiasaan dan pantangan-pantangan makna dan lain sebagainya.
3.    Antropologi Kesehatan (Medical Anthropology)
Karena pesatnya laju pertumbuhan para ahli antropologi kesehatan Bersama para dokter dan ahli demografi (ilmu penduduk) di beberapa Negara, kini dikerahka untuk meneliti dan memecahkan masalah keluarga berencana.
4.    Antropologi Penduduk (Population Anthropology)
Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari dan menyalami kejadian-kejadian dan gejala politik serta persaingan, dan kerjasama antara kekuatan dan partai-partai politik di negara-negara yang sedang berkembang, tanpa memperhatikan latar belakang kebudayaan, sistem nilai dan sistem norma, dan manusia-manusia yang menjalankan.
5.    Antropologi Politik (Political Anthropology)
Para ahli antropologi yang banyak mengetahui tentang psikologi dan kesehatan jiwa, dapat membantu para psikiater. Penelitian mengenai masalah latar belakang social-budaya dan penyakit-penyakit jiwa.

Kamis, 03 Oktober 2019

ANTROPOLOGI
A.   DEFINISI ANTROPOLOGI
Antropologi berasal dari Bahasa Yunani antrhopos yang berarti “manusia” dan logos yang bererti “ilmu pengetahuan”. Secara etimologi berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia. Secara terminology berarti ilmu tentang manusia, dalam kaitannya denga asal-usul, persebaran, dan hubungan antar ras.
Antropologi juga melakukan kajian penting terhadap manusia, dengan mengedepankan dua konsep yaitu : holistic yang berarti “menyeluruh” dalam holistic ini kita mempelajari manusia sebagai makhluk biologi dan makhluk social. Dan komparatif yang berarti “berdasarkan perbandingan”.

B.   DEFINISI MENURUT PARA AHLI
1.    David Hunter
Ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentanf umat manusia.
2.    Koentjaningrat
Ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, serta kebudayaan yang dihasilkan. Menurut Koentjaningrat antropologi dibagi menjadi 5 aspek, diantaranya :
a.    Perkembangan manusia sebagai makhluk biologi.
b.    Terjadinya aneka warna makhluk manusia.
c.     Sejarah asal, perkembangan serta penyebaran berbagai macam Bahasa di seluruh dunia.
d.    Persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat,
e.    Dasar-dasar aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat.
3.    Sahar
Ilmu yang mempelajari manusia dari aspek fisik, psikis, social dan budayanya sebagai suatu kesatuan yang menentukan tindakannya.

C.   RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
Ruang lingkup antropologi di bagi menjadi 2, diantaranya :
1.    Fisik
Ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai organisme biologis. Fisik ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :
a.    Somatology
Ilmu yang mempelajari keanekaragaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
b.    Palaeoantropologi
Ilmu yang mempelajari asal-usul manusia dan evolusi manusia melalui bukti fosil-fosil.
2.    Budaya
Ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk budaya. Budaya ini juga terbagi menjadi 6, yaitu :
a.    Prehistory
Sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan.
b.    Etnolinguistik
Pelukisan tentang ciri dan tata Bahasa dan berates-atus Bahasa, suku-suku bangsa yang ada di bumi.
c.     Etnologi
Asas kebudayaan manusia didalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
d.    Etnopsokologi
Kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi
e.    Terapan
Cabang antropologi yang membahas tentang perkembangan antropologi pada masa ini
f.      Spesialisasi
Cabang antropologi yang memfokuskan pada spesialis spesialis tertentu.

D.   METODE ANTROPOLOGI
Penelitian lapang sekelompok orang yang telah menentukan topik, lokasi dan tujuan. Penelitian ini juga perlu mengumpulkan fakta yang terjadi disekitaran masyarakat dan kebudayaannya. Biasanya dilakukan dengan cara observasi lapangan dengan mencatat hal-hal yang terjadi, lalu mengolahnya dan menuliskan fakta yang benar-benar terjadi disana (lingkungan hidup sekitar masyarakatnya).